Selamat Datang di Blog Wanita Sosial(ita), Semoga Bermanfaat

Senin, 06 Oktober 2014

Perang Pada Zaman Rasulullah



                             PERANG PADA ZAMAN ROSULULLAH



       I.            PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
          Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah menyebarkan agama Islam mendapatkan berbagai tantangan dan hambatan .Mulai dari ejekan ,hinaan ,cacian bahkan tindakan fisik yang dilakukan kaum kafir . Akan tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat Rosulullah dalam membawa misi nya menyebarkan agama Islam yang Rahmatallilngalamin yakni mendakwahkan risalah Islmiyah bagi seluruh umat di alam semesta ini.Tak terkecuali dengan adanya peperangan pada zaman rosulullah seperti perang Badar Uhud dan Khondak.Terdapat banyak factor yang melatarbelakangi terjadinya sejumlah peperangan  antara Nabi dengan kaum musrikin .Diantaranya Iri hati,cemburu serta dendam batin antara kaum musrikin kepada agama Islam Khususnya Nabi Muhammad SAW.
          Sejak kedatangan Rosulullah di Madinah ,masyarakat kafir Quraisy tidak senang melihat keberhasilan yang dicapai rosulullah diantaranya mempersatukan masyarakat Madinah.Orang orang kafir semakin kuat untuk menggagalkan visi misi Rosulullah dalam berdakwah .Berbagai cara licik mereka lakukan sehingga peperangan pun tidak dapat dihindari.Oleh karena itu makalah ini akan membahas peperangan yang terjadi pada zaman Rosul dalam membawakan panji panji Islam Rahmatallilngalamin.
B.                 Rumusan Masalah
1.         Bagaimana sejarah dan hikmah terjadinya perang Badar?
2.         Bagaimana sejarah dan hikmah terjadinya perang Uhud ?
3.         Bagaimana Sejarah dan hikmah terjadinya perang Khandak?






    II.            PEMBAHASAN
A.       Sejarah dan Hikmah Perang Badar
                        Terdapat banyak factor yang melatar belakangi terjadi sejumlah peperangan pada zaman nabi Muhammad Saw dengan kaum musrikin Mekah , diantaranya perang Badar yang tercatat sebagai perang pertama dalam sejarah Islam .Diantara sebab yang melatar belakangi peperangan tersebut adalah irihati,kecemburuan dan rasa dendam terhadap Nabi Muhammad dan pengikutnya. Sejak Nabi Muhammad Saw datang ke Madinah ,beliau berhasil mempersatukan masyarakat Madinah. Sehingga Nabi diakui sebagai penguasa di kota Madinah. Sukses besar inilah yang mendorong timbulnya kecemburuan dan benih benih permusuhan kaum musrikin Mekah berkobar kembali.[1]Musrikin Mekah menyatakan sikap permusuhan dan mengancam Nabi Muhammad beserta pengikutnya.
                        Meskipun masyarakat Madinah manerima dan meyakini kebenaran dakwah Islam ,namun ada sebagian dari mereka yang sembunyi-sembunyi melepaskan daerahnya dari kekuasaan Nabi Muhammad Saw .Di bawah pimpinan Abdullah bin Ubay Salul, mereka menjalin hubungan rahasiadengan kaum kafir makah. Secara sembunyi-sembunyi mereka melaporkan perkembangan umat Islam di Madinah sehingga kekuatan politik Nabi Muhammaddapat ditekan .Bersama dengan ini orang orang Mekah sering melakukan perampokan diwilayah perbatasan Madinah. Mengatasi hal tersebut Nabi Muhammad Saw membentuk sebuah tim yang beranggotakan 9 orang yang dipimpin oleh Abdullah bin Jashsy [2]untuk mengintai gerak gerik musuh Isalm.
                        Secara sepontan tim ini menghadang Kabilah Quraisy. Terjadilah insiden sengit diantara mereka.[3] Dalam insiden ini ,Seorang pemimpin kaum Quraisy bernama Amr bin Hazrami mati terbunuh. Insiden ini yang menyulut berkobarnya peperangan diantara kedua belah pihak. Bersama dengan Insiden ini, tersebar isu bahwa Kabilah Abu Sufyan diserang oleh pasukan Islam ketika sedang dalam perjalanan menuju Syiria . kerena termakan isu tersebut Abu Sufyan mengumpulkan pasukan untuk melancarkan serangan balasan ke Madinah .Mendengar hal tersebut Nabi Muhammad mempersiapkan pasukan militer untuk menghdang kabilah Abu Sufyan dari Syiria, dengan demikian berkobarnya api peperangan antara kedua belah pihak yang tidak dapat di hindarkan. Peperangan  terjadi pada 17 Ramadhan,tahun ke 2H bertepatan dengan tanggal 8 Januari 623 M di salah satu sumber mata air tepatnya daerah lembah Badar. Kerena itu pertempuran ini disebut“Perang Badar“
                        Kaum Quraisy maju dengan pasukan besar yang terdiri dari 1000 lelaki, 600 pakaian perang, 100 ekor kuda, dan 700 ekor unta, dan persediaan makanan mewah yang cukup untuk beberapa hari. Sedangkan pasukan kaum muslimin hanya 313 orang, dari shabat Muhajirin 82 orang dan shabat Anshor 231.[4]
                        Menurut catatan sejarah Nabi Muhammad telah menetapkan suatu tempat sebagai benteng pertahanan dimana diperkirakan pasukan musuh akan tiba di tempat tersebut ketika matahari terbenam. Pada saat itu pasukan Nabi telah menguasai wilayah sekitar lembah al-Arish , Sebagai strategi memblokir arus air menuju musuh. Kemudian Sa'ad bin Muadh mengusulkan untuk membangun benteng untuk Rasulullah SAW untuk melindungi beliau dan sebagai markas bagi pasukan Muslimin. Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra. tinggal di dalam benteng sementara Sa'ad bin Muadh dan sekumpulan lelaki menjaganya.
                        Sebelum peperangan Rasulullah Saw telah menghabiskan sepanjang-panjang malam dengan berdoa dan beribadah kepada Allah agar memberikan keberhasilan dalam melawan kaum kafir Mekah yang jumlahnya lebih besar .
                        Strategi lain yaitu Instruksi dari Nabi bahwasannya jangan sekali kali beranjak meninggalkan tempat tempat pertahanan . Jangan memulai menyerang melainkan menunggu perintah .Jangan sekali kali meluncurkan serangan anak panah sementara pihak musuh masih kuat, bidikkan mata panah kalian pada sasaran musuh yang jelas. Ketika musuh sudah dekat lemparkan lembing dan tombak kalian.Pedang hanya dipersiapkan sebagai senjata terakhir jika harus bertanding satu lawan satu .[5]
                        Dalam peperangan ini umat Islam mendapatkan kemenangan yang sangat gemilang .Sejumlah pasukan musuh mati terbunuh, sebagian lain melarikan diri dan sebagian lain menjadi tawanan . Dalam pertempuran ini Abu jahal tewas dan sebanyak 14 pejuang muslim gugur sebagi syuhada’. Pejuang yang gugur sebagai syuhada’terdiri dari 6 orang Muhajirin dan 8 orang kaum Anshor.
                        Kebijakan Rasulullah Saw dalam menyikapi para tawanan adalah mereka harus diberlakukan sebagaimana manusia dijaga kesehatannya di beri pakaian ,makan ,nabi juga memberikan pelajaran baca tulis. Selain itu ,Nabi juga mengambil kebijakan untuk membebaskan mereka dengan uang tebusan sebesar 4000 dirham per orang .
                        Adapun hikmah dari kemenangan perang Badar ini adalah
v  Sebagai titik tolak bagi perkembangan Islam untuk terus bertahan dari berbagai tantangan kaum kafir Quraisy
v  posisi kepemimpinan Rasulullah Saw semakin kuat di Madinah.  Beliau dapat mengeluarkan salah satu suku Yahudi yang sering mengancam kedudukan politiknya di Madinah, yaitu Bani Qainuqa.
v  Perang Badar juga telah memperkuatkan kepercayaan orang Islam kepada nabi Muhammad serta ajaran Islam. Mereka sanggup berkorban jiwa untuk kepentingan Baginda dan agama Islam.

B.           Sejarah dan Hikmah Perang Uhud

Perang uhud dilatar belakangi oleh kekalahan kaum Quraisy pada perang Badar.   Sehingga timbul rasa keinginan untuk membalas dendam kepada kaum muslimin di Madinah. Mereka kemudian mempersiapkan pasukan perang yang jumlahnya 3000 orang prajurit. Sementara kemenangan orang islam, orang Yahudi semakin meningkatkan semangat mereka untuk memerangi kaum muslimin. Kaum Quraisy kemudian mengirim pasukannya ke Madinah yang dipimpin Khalid bin Walid. Nabi kemudian membawa pasukannya yang berjumlah 1000 orang ke Madinah untuk menyambut kedatangan orang-orang Quraisy. Namun sebelum melewati gerbang kota Abdullah bin Ubay pimpinan yahudi, beserta 300 orang memisahkan diri dari pasukan Nabi, ini merupakan bentuk penghianatan orang-orang Yahudi terhadap kaum muslimin. Mereka adalah kaum munafik yang imannya belum teguh.
Perang uhud terjadi di Bukit Uhud. Sebuah tempat yang letaknya beberapa kilometer dari Madinah. Perang ini terjadi pada tahun ke 3 H atau setahun setelah perang Badar. Dalam perang ini, semangat tempur kaum muslimin sangat tinggi, sehingga mampu mengimbangi kekuatan pasukan Quraisy yang jumlahnya berlipat. Nabi mengatur strategi untuk bertempur. Beliau memerintahkan 50 orang ahli panah dikepalai Abdullah bin Jabir supaya tetap dipuncak bukit dekat jabal Uhud, dan yang lainnya pergi menghadapi musuh.[6]
Perang uhud dimulai dengan perang tanding yang dimenangkan tentara islam,  akan tetapi kemenangan tersebut digagalkan oleh godaan harta, yakni prajurit islam sibuk memungut harta rampasan. Pasukan Khalid bin Walid memanfaatkan keadaan tersebut dan menyerang balik tentara islam. Tentara islam menjadi terjepit dan porak-poranda, sedangkan Nabi Muhammad saw. sendiri terkena serangn musuh dan beliaupun terluka bahkan dikabarkan oleh lawan bahwa Nabi Muhammad saw telah wafat. Pasukan Quraisy kemudian mengakhiri pertempuran tersebut. Perang Uhud telah mengorbankan 70 pejuang islam 6 orang dari Muhajirin dan 64 lainnya dari Anshar, dan paman Nabi yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib. Namun pengorbanan mereka semakin membakar semangat juang kaum muslimin untuk menghadapi musuh islam.[7]



Adapun hikmah perang Uhud antara lain yaitu:
a.       Karena tidak mematuhi perintah Nabi yang telah memerintahkan kepada pemanah supaya tetap di puncak bukit, akan tetapi mereka melupakan perintah karena memburu harta rampasan.
b.      Beramal bukan semata-mata karena Allah. Sebab demi mereka melihat harta rampasan yang begitu menggoda kaum muslimin terus melupakan perintah Nabi, maka akibatnya adalah sangat mengecewakan dan memilukan hati.[8]
C.    Sejarah dan Hikmah Perang Khandak
Sejarah perang khandaq terjadi pada bulan Syawal tahun 5H. Sedangkan tempat terjadinya perang khandaq disekitar kota Madinah, dibagian utara. Penyebab peperangan khandaq ditunjukkan oleh nama itu, gabungan dari golongan-golongan yang berkumpul dari sana-sini dengan maksud hendak menumpas Islam dan Muslim.
Menurut keinginan kaum Quraisy perang khandaq ini adalah perang yang terakhir untuk menyelesaikan “sengketa” antara Makkah dan Madinah,sesudah berlangsung sekian lama. Karena itu, Abu Sufyan mengumpulkan segenap kekuatan yang dapat dikumpulkannya, daan melakukan segenap tipu daya, dengan penghargaan agar usaha yang terakhir ini memberi hasil yang gemilang.
Bukan kaum Quraisy saja yang menyeburkan diri ke medan peperangan, orang-orang Yahudi yang gigih dan degil itu juga ikut. Mereka datang dari Khaibar untuk bersekutu dan menambah keekuatan kaum Quraisy.Selain dari kedua kekuatan yang telah bersekutu tersebut ini, ada golongan-golongan lain, terdiri atas Bani Salim, Bani Asad, Gathfan, Bani Murrah, Bani Asyja’ yang menambah kekuatan lawan kaum Muslimin.
Posisi kaum Muslimin dalam ppeperangan Khandaq adalah posisi membela dan mempertahankan diri. Salman al Farisi mengusulkan kepada Rasulullah supaya membuat sebuah Khandaq (parit) disebelah utara kota, sedangkan bagian kota sebelah barat haruus dijaga bersama-sama.Usulan Salman ini diterima Nabi.[9] Ketika membuat parit itu Rasulullah sendiri yang mengatur dan memulai pekerjaan itu. Kaum Quraisy telah datang menerang bersaama-sama dengan qabiilah-qabilah Arab yangg dibawah pengaruhnya Kinanah, Ghathfaan dan lain-lain, jumlahnya tidak kurang dari 10.000 orang.
Tatkala sampai kabar bahwa musuh yang sebanyak itu telah dekat, maka ddisuruhnyalah tenttara Muslimin bertahan ditepi kota sebelah Timur, membelakang ke Bukit Assal’a, sebanyak 3000 orang. Quraisy berhenti di muara tempat yang biasa dilalui banjir dan Ghatfaan berheenti di dekat Uhud.
Dua puluh hari lamanya mereka berperang dengan tentara kaum Muslimin, tetapi berarti menyerb ddidalamm kota Madinah, sehingga serangan itu tidak nampak hasilnya. Rupanya timbul perselisihan didalam kalangan mereka sama mereka,musrikin dan Yahudi, sehingga penyerangan ittu gagal, karena kehilangan persatuan, dan malamnya datang angin badai besar, sehingga terbonngkarlah khaimah-khaimah tempat mereka bermalam, maka kucar-kacirlah tentara sekutu yaang telah pecah persatuannya itu.[10]
Hikmah Perang Khandaq
Kemenangan umat Islam dalam perang khaondak membuat namma umat islam dan kota madinah semakin harum dan di segani sehingga para pembesar negeri tetangga menawarkan diri untuk bekerjasama dengan kekuatan kaum muslimin di madinah .Pada tahun ke 6 H nabi Muhammad menetapkan ketentuan yang berlaku bagi seluruh penganut agama Kristen . Mereka tidak diwajibkan membayar pajak ,Tidak seorang pun yang dpat dipaksa keluar dari biaranya dan tidak ada sebuah gerejapun yang di robohkan .





 III.            PENUTUP
a.         Kesimpulan
Dari ke tiga perang pada zaman Rosullullah Saw diatas yakni perang Badar, Uhud Khandak dapat di tarik kesimpulan bahwasanya Perang adalah jalan terakhir ketika sudah tidak ada cara lain. Adanya peperangan pada zaman rosulullah seperti perang Badar Uhud dan Khondak.Terdapat banyak factor yang melatarbelakangi terjadinya sejumlah peperangan  antara Nabi dengan kaum musrikin salah satunya dipicu oleh api dendam iri hati , ada juga penyebab lain yang tidak kalah pentingnya yaitu misi menyelamatkan jalur bisnis mereka ke Syam dari kaum Muslimin yang dianggap sering mengganggu. Mereka juga berharap bisa memusnahkan kekuatan kaum Muslimin sebelum menjadi sebuah kekuatan yang dikhawatirkan akan mengancam keberadaan Quraisy.ketika sudah dalm medan pertempuran di Setiap peperangan haruslah menaati pemimpin perang agar kebersamaan ,kekuatan tidak lemah dan tidak mudah dipatahkan oleh musuh. Setiap peperangan juga harus di awali dengan rasa keikhlasan  dan Jihad fi sabillillah bukan karena harta atau ingin mati syahid dsb.

b.        Penutup
Demikian makalah ini yang dapat kami paparkan mengenai Perang Pada zaman Rosulullah. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan kami dan kurangnya rujukan atau referensi. Penulis berharap pembaca budiman dapat memberikan kritik dan saran yang konstruktif kepada pemakalah demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca budiman. Amin.






                                                DAFTAR PUSTAKA

Chalil, Moenawar,. Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, (Jakarta: Bulan Bintang 1980).
Hamadah, Faruq. Sirah Nabawiyah. (Jakarta: Gema Insani Press 1998).
Hamka, Sejarah Umat Islam .(Jakarta: Bulan Bintang 1975) .
Ja’kub, Ismail,. Tarich Islam ,( Medan: Widya Djakarta 1972 ).
Munir,Amin Samsul,. Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta: Amzah 2009 ).
Murodi., Sejarah Kebudayaan Islam.Murodi, (Semarang: PT Karya Toha Putra  2002).
Syalabi,Ahmad , Sejarah dan Kebudayaan Islam Jilid 1, (Jakarta: Mutiara Sumber Widya , 1997).
Wafiah, Sirah Nabawiyah (Semarang: Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang 2013 ).





[1] Dr. H. Murodi, MA, Sejarah Kebudayaan Islam ,(Semarang : PT Toha Putra, 2002),hlm 23.
[2] K.H moenawar Chalil , Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, (Jakarta: Bulan Bintang 1980).,hlm      296.
[3] Menurut buku Sejarah Kebudayaan Islam Dr,Murodi Insiden Ini terjadi di daerah Nakhlah yaitu sebuah padang rumput dekat kota Makah .
[4] K.H moenawar Chalil , Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, (Jakarta: Bulan Bintang 1980).,hlm 297.Ket lain menyebutkan “,Menurut riwayat Ibnu Hisyam terdiri dari 314 yaitu kaum Muhajirin 83 orang, (riwayat ini menyebutkan pribadi nabi blm terhitung) maka dari itu dengan pribadi nabi menjadi 315. Menurut riwayat imam As-Suhaili, sebagai mana tersebut dalam kitab ‘ fathul Bari Syarah Bukhari jilid ke 7’ menjelaskan bahwasanya ketika itu jin menjadi pasukan perang berjumlah 70 .
[5] Dr. H. Murodi, MA, Sejarah Kebudayaan Islam ,(Semarang : PT Toha Putra, 2002),hlm 25.
[6] Drs. Samsul Munir Amin, M.A., Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah 2009), hal, 74
[7] Dra. Wafiyah, Sirah Nabawiyah, (Semarang: Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang 2013), hal, 96.
[8] H. Ismail Ja’kub, S.H., M.A., Tarich Islam, (Medan: Widjya Djakarta 1972), hal, 60.
[9] A. Syalabi,Sejarah dan Kebudayaan Islam Jilid I,(Jakarta:Mutiara Sumber Widya,1997),hlm.179.
[10] Hamka,Sejarah Umat Islam,(Jakarta:Bulan Bintang,1975),hlm.167-168.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar