JENIS-JENIS
PENELITIAN ILMIAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil suatu penelitian mungkin berupa penegasan kembali
atau pembuktian dari suatu pernyataan atau teori yang sudah ada, sehingga
berguna untuk memperkuat pernyataan atau teori tadi. Mungkin berupa
generalisasi empirik (berdasarkan hasil observasi atau ekperimen dan bukan dari
teori) yang berguna dalam pembetukan teori-teori baru .dengan demikian nampak
bahwa proses tersebut terus berlangsung tiada hentinya. Ini sesuai dengan sifat
dari ilmu pengetahuan (science) itu sendiri, yakni bahwa pengetahuan itu dan
teori-teori ilmiah selalu dapat diperiksa dan diteleah atau dikontrol dengan
kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya sehingga ilmu pengetahuan dan
teori-teori ilmiah itu terus berkembang.
Penelitian yang dikembangkan diatas, berguna untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan. Penelitian dasar (basic research) ini memiliki
ciri khusus, yaitu minat akan ilmu pengetahuan demi ilmu pengetahuan itu
sendiri dan bukannya untuk kepentingan praktik.penelitian yang hasil untuk
kepentingan praktik dinamakan penelitian terapan (policy or applied research).
Dalam praktik sehari-hari, perbedaan kedua penelitian itu
sering kali kabur. Penelitian terapan sering kali mengantar kita ke pengetahuan
dasar, dan penelitian dasar pada gilirannya sering kali mengantar kita ke
penerapan praktis.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa sajakah jenis-jenis penelitian ?
2. Aja saja
faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode penelitian ?
3. Apa perbedaan penelitian
kualitatif dan kuantitatif ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis penelitian
1.
Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan
untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara
sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan
saling hubungan dan menguji hipotesis.[1]
2.
Penelitian sejarah
Menurut yatim riyanto (1996:22), penelitian merupakan
expost facto research yang dinaungi oleh penelitian kualitatif. Dalam penelitian
sejarah tidak terdapat manipulasi atau control terhadap variabel, sebagaimana
dalam penelitian eksperimen. Penelitian sejarah adalah penelitian yang secara
eksklusif memfokuskan kepada masa lalu. Penelitian ini mencoba
merekonstruksikan apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan seakurat
mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam mencari data
dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan, dan memahami
kegiatan atau peristiwa yang terjadi bebeerapa waktu yang lalu (Jack R.
Fraenkel & Norman E. Wallen, 1990:411 dalam Yatim Riyanto, 1996:22).
3.
Penelitian Korelasional
Menurut yatim riyanto (1996:27), adalah penelitian yang
akan melihat hubungan antar variabel atau beberapa variabel dengan variabel
lain. Variabel yang digunakan untuk memprediksi disebut variabel prediktor, sedangkan
variabel yang diprediksikan desebut variabel kriterium atau variabel kriteria.
4.
Penelitian kausal komparatif
Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang
diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat berdasarkan pengamatan
terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui
faktor yang dikumpulkan.
5.
Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang sistematis,
logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam melakukan
eksperimen penelitian memanipulasikan suatu stimulan, treatmen, atau
kondisi-kondisi eksperimental, kemudian mengobservasi pengaruh yang diakibatkan
oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut.[2]
6.
Penelitian Tindakan
Menurut Kemmis (1983) dalam Yatim Riyanto (1996:47)
menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan upaya menguji cobakan ide-ide
kedalam praktik untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu agar memperoleh dampak
nyata dari situasi.
7.
Penelitian Grounded
Penelitian grounded yang ditokohi Glaser dan Strauss pada
tahun 1967 di Amerika Serikat dan berikutnya diperkenalkan di Indonesia oleh
Schiegel, merupakan jenis penelitian yang tidak bertolak dari teori, tetapi
berangkat dari data-data faktual lapangan. Data-data tersebut diproses menjadi
teori berdasarkan metode berpikir deduktif.
B.
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Metode
Penelitian
1.
Adanya keinginan
untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan
jawaban-jawaban terhadap pertanyaan penelitian tersebut.
2.
Adanya keinginan
untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan.
3.
Adanya keinginan
untuk mempertanggungjawabkan penelitian tersebut agar mempunyai prosedur.
C.
Perbedaan Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif
Pendekatan penelitian kuantitatif lebih banyak
menggunakan logico-hipotetico-verifikatif.
Pendekatan tersebut dimulai dengan berfikir deduktif untuk menurunkan
hipotesis, kemudian melakukan pengujian di lapangan. Kesimpulan suatu hipotesis
tersebut ditarik berdasarkan data empiris. Dengan demikian, penelitian
kuantitatif lebih menekankan pada indeks-indeks dan pengukuran empiris. Penelitian
kuantitatif merasa “mengetahui apa yang tidak diketahui” sehingga desain yang
dikembangkan selalu merupakan rencana kegiatan yang bersifat apriori dan
definitif. Berbeda dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif
perhatiannya lebih banyak ditujukan pada pembentukan teori substantif
berdasarkan konsep-konsep yang timbul dari data empiris. Dalam penelitian
kualitatif, peneliti merasa “tidak tahu apa yang tidak diketahui”, sehingga
desain penelitian yang dikembangkan selalu merupakan kemungkinan yang terbuka
akan berbagai perubahan yang diperlukan dan lentur terhadap kondisi yang ada di
lapangan pengamatannya.
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan
analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda
statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian
inferensial (dalam rangka pengujian hipotetis) dan menyandarkan kesimpulan
hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesisi nihil. Dengan
metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau
signifikansi hubungan antarvariabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian
kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan
analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis
terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika
ilmiah. Hal ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak
menggunakan dukungan data kuantitatif akan tetapi penekanannya tidak pada
pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab pertanyaan peenelitian
melalui cara-cara berfikir formal dan argumentatif. Banyak penelitian
kualitatif yang merupakan penelitian sampel kecil.[3]
Penelitian kualitatif umumnya mengambil sampel lebih
kecil, dan pengambilannya cenderung memilih yang purposive daripada acak.
Penelitian kualitatif lebih mengarah ke penelitian proses daripada produk, dan
biasanya membatasi pada suatu kasus.[4]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jenis-jenis penelitian yaitu : Penelitian Deskriptif, Penelitian sejarah, Penelitian Korelasional, Penelitian kausal komparatif,
Penelitian Eksperimen, Penelitian Tindakan, Penelitian Grounded.
Faktor- faktor yang mempengaruhi penggunaan
metode penelitian : Adanya keinginan untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan
jawaban-jawaban terhadap pertanyaan penelitian tersebut,
Adanya keinginan untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan, Adanya keinginan untuk mempertanggungjawabkan
penelitian tersebut agar mempunyai prosedur.
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
: Pendekatan penelitian
kuantitatif lebih banyak menggunakan logico-hipotetico-verifikatif.
Pendekatan tersebut dimulai dengan berfikir deduktif untuk menurunkan
hipotesis, kemudian melakukan pengujian di lapangan. Kesimpulan suatu hipotesis
tersebut ditarik berdasarkan data empiris. Dengan demikian, penelitian
kuantitatif lebih menekankan pada indeks-indeks dan pengukuran empiris.
Penelitian kuantitatif merasa “mengetahui apa yang tidak diketahui” sehingga
desain yang dikembangkan selalu merupakan rencana kegiatan yang bersifat
apriori dan definitif. Berbeda dengan penelitian kuantitatif, penelitian
kualitatif perhatiannya lebih banyak ditujukan pada pembentukan teori
substantif berdasarkan konsep-konsep yang timbul dari data empiris. Dalam
penelitian kualitatif, peneliti merasa “tidak tahu apa yang tidak diketahui”,
sehingga desain penelitian yang dikembangkan selalu merupakan kemungkinan yang
terbuka akan berbagai perubahan yang diperlukan dan lentur terhadap kondisi
yang ada di lapangan pengamatannya.
B.
PENUTUP
Demikian makalah
yang penulis susun, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat. Aamiin..
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad, Strategi
penelitian pendidikan,
Angkasa, Bandung:1993.
Azwar, Saifuddin, Metodologi
Penelitian,
Yogyakarta:1997.
Zuriah, Nurul, Sosial dan pendidikan, PT. Bumi Aksara, Jakarta:2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar