Selamat Datang di Blog Wanita Sosial(ita), Semoga Bermanfaat

Senin, 06 Oktober 2014

Belajar - Psikologi



                                   BELAJAR

       I.            PENDAHULUAN
A   Latar Belakang
      Dalam kegiatan sehari – hari baik secara disadari atau tidak kita pasti mengalami sebuah kegiatan yaitu “belajar”. Belajar secara teori maupun praktek dari lingkungan sekitar kita. Belajar mengerti arti kehidupan akan menjadi semakin lebih baik dengan memahami cara belajar yang efektif dan efisien. Anak – anak kecil pun belajar bagaimana cara mereka berjalan dan berkomunikasi dengan baik. Sebagai calon pendidik kita juga dituntut untuk mengetahui tentang arti penting belajar. Karena belajar merupakan masalah yang pasti dihadapi setiap orang. Oleh karena itu di sini kita akan mengupas lebih dalam tentang arti dari kata belajar itu sendiri. Yang diharapkan nantinya akan berguna bagi kita para calon pendidik untuk lebih memahami kegiatan beajar mengajar ini dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari bagi peserta didik kita
Oleh karena itu Psikologi Pembelajar sangat penting dalam pendidikan. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan yang menyangkut proses di lingkungan pendidikan untuk kemudian dapat diaplikasikan dalam lingkungan masyarakat.Sehingga mampu membentuk masayarakat yang berwawasan dan berilmu pengetahuan yang luas serta membentuk karakter masyarakat  dengan Keseimbangan ilmu dan rasa. Hal itu bertujuan untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi peserta didik dan meluas hingga masyarakat.Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian ,macam-macam ,teori serta factor yang mempengaruhi tentang belajar .

B   Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian belajar ?
2.      Apasaja faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar?
3.      Apasaja macam-macam teori  Belajar ?
4.      Apa macam macam belajar ?
5.      Faktor apa saja yang mempengaruhi belajar?


    II.            PEMBAHASAN
A.          Definisi Belajar
Banyak ahli yang telah mendefinisikan apa itu belajar. di antaranya adalah definisi yang diungkapkan oleh:[1]
1.      Hilgard dan Bower , bukunya Theories of Learning ( 1975 ) mengemukakan “Belajar adalah sesuatu yang berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu (misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya).”
2.      Gagne , dalam bukunya The Conditions of Learning ( 1977 ) menyatakan bahwa  “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa, sehingga perbuatannya (performnya) berubah dari waktu sebelum belajari ke waktu sesudah ia belajar.”
3.      Morgan , dalam bukunya Introduction to Psykology ( 1978 ) mengemukakan : “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif rmenetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman .”
4.      Witherington , dalam buku Educational Psykology mengemukakan “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan , sikap , kebiasaan , kepandaian atau suatu pengertian .”
    Dari definisi beberapa ahli diatas dapat di simpulkan bahwasannya :
1.      Belajar itu membawa perubahan baik aktual maupun potensial .
2.      Perubahan itu didapatkan dari kecakapan baru .
3.      Perubahan itu terjadi karena usaha ( dengan sengaja )
Sehingga definisi belajar yang paling sering digunakan adalah perubahan perilaku yang relatif tetap sebagai hasil adanya pangalaman.[2] Disisni tidak termasuk perubahan perilaku yang di akibatkan oleh kerusakan atau cacat fisik, penyakit, obat-obatan, atau perubahan perilaku, atau perubahan kerena proses pematangan. Belajar menyebabkaan perubahan perilaku, dan karena perubahan perilaku ini bersifat  relatif  tetap, maka perubahan yang relatif tetap pada diri kita sesudah kita belajar mengenai suatu hal tersubutakan memungkinkan kita menunjukan belajar ini pada kesempatan lain. Dalam bukunya yang berjudul The Organization Of Behaviour, D.O. Hebb mengemukakan teorinya menganai proses berlangsungnya belajar dan menyimpanya diotak.[3]
Seorang anak mendapat sepeda dari ayahnya. Anak tersebut akan akan mencoba sepeda tersebut dan mengadakan reaksi-reaksi atas rangsangan-rangsangan yang ditinbulkan oleh sepeda itu. Lama-kelamaan reaksinya makin teratur dan pada suatu saat anak terebut dapat menguasai sepeda itu, yang tadinya anak itu belum dapat naik sepeda. Sekarang dapat naik sepeda. Ini adalah contoh proses balajar. Jadi belajar adalah suatu proses dimana suatu tinggkahlaku ditimbulkaan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi(atau rangsang) yang terjadi.
B.                 Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Proses Belajar,
Proses belajar pada manusia tidak hanya menyangkut aktivitas fisik saja, namun menyangkut juga tentang kegiatan otak, yaitu berfikir yang erat kaitannya dengan belajar. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar, antaranya :
1.  Waktu istirahat, jika mempelajari sesuatu yang meliputi bahan yang banyak, perlu disediakan waktu-waktu tertentu untuk istirahat.
2.  Pengetahuan tentang materi yang dipelajari secara menyeluruh, pertama kita mempelajari dulu materi atau bahan yang ada secara keseluruhan, dan baru setelah itu dipelajiari secara seksama bagian-bagianya.
3.  Pengertian terhadap materi yang dipelajari, apabila kita mempelajari sesuatu maka kita harus mengrti apa yang kita pelajari itu.
4.  Pengetahuan akan prestasi sendiri, tiap kali mengetahui prestasi kita sendiri yaitu mengetahui mana perbuatan-perbuatan kita yang masih salah, maka akan lebih mudah untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu.
5.  Tranfer, pengetahuan kita mengenai hal-hal yang penah kita pelajari sebelumnya, kadang-kadang mempengaruhi juga proses belajar yang sedang kita lakukan sekarang. Pengaruh nilh yang disebut transfer.[4]
Faktor -factor diatas sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan suatu pembelajaran. Sedangakan Faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar menurut buku Psikologi Pendidikan  Ngalim Purwanto, Disebutkan  bahwasannya :
faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar diantaranya
1.      Faktor dari luar
a.       Lingkungan
1.      Alam : keadaan udara , suhu udara , cuaca
2.      Sosial : Suasana gaduh , nyanyian
b.      Instrumental[5]
1.      Kurikulum / bahan pelajaran
2.      Guru / pengajar
3.      Sarana dan Fasilitas
4.      Administrasi / Manajemen
2.      Faktor dari dalam
a.       Fisiologi[6]
1.      Kondisi Fisik : nutrisi yang cukup dimiliki seseorang , kebugaran jasmani
2.      Kondisi Panca indera : dilakukan penjagaan dengan cara pemeriksaan dokter secara periodik , penyediaan alat yang memenuhi persyaratan
b.      Psikologi (Ilmu Jiwa)
1.      Bakat
2.      Minat
3.      Kecerdasan
4.      Motivasi
5.      Kemampuan kognitif
C.    Macam-Macam Teori Belajar
1.      Connectionism ( Koneksinisme )
Teori ini ditemukan dan dikembangkan oleh Edward L. Thorndike berdasarkan eksperimen yang dilakukan tahun 1980 – an . Melalui Eksperimen ini dapat disimpulkan bahwa belajar adalah hubungan antara stimulus dan respon . Di sini ditemukan pula adanya 3 hukum yang berlaku dalam proses belajar yaitu law of effect , law of readiness dan law of exercise.
2.      Classical Conditioning ( Pembiasaan klasik )
Teori ini berkembang berdasarkan hasil ekspesimen yang dilakukan oleh Ivan Pavlov ( 1849 – 1936 ) seorang ilmuwan besar Rusia yang mendapatkan Nobel tahun 1909 . Pada dasarnya teori ini merupakan sebuah prosedur penciptaan reflek baru dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya reflek . Hasil dari percobaan ini dapat diambil 2 kesimpulan hukum yaitu law of respondent conditioning dan law of respondent extinction.
3.      Operant Conditioning ( Pembiasaan Perilaku Respon )
Teori ini diciptakan oleh Burrhus Frederic Skinner ( lahir tahun 1904 ) seorang penganut behaviorisme yang dianggap kontroversi . Respon dalam Operant Conditioning ini terjadi tanpa didahului stimulus melainkan ditimbulkan oleh efek reinforcer , merupakan stimulus namun kehadirannya tidak disengaja .Di sini menghasilkan 2 hukum yaitu law of operant conditioning dan law of operant extinction .
4.      Contigous Conditioning ( Pembiasaan Asosiasi Dekat )
Teori ini mengasumsikan terjadinya peristiwa belajar berdasarkan kedekatan hubungan antara stimulus dan respons yang relevan . Hanya terdapat satu prinsip di dalamnya yaitu kontiguitas yang berarti kedekatan antara stimulus dan respons . Dalam teori ini menjelaskan bahwa peristiwa belajar hanya terjadi sekali bahkan bisa tidak sama sekali dalam seumur hidup . Jadi dalam teori ini semua bersifat mekanis dan otomatis .[7]

5.      Cognitive Theory ( Teori Kognitif )
Teori ini adalah bagian terpenting dari sains kognitif yang memberi kontribusi sangat berarti dalam perkembangan psikologi belajar . Di sini belajar pada asasnya adalah peristiwa mental bukan bersifat jasmaniah meskipun behavioral tampak lebih nyata dalam hamir setiap peristiwa belajar siswa . Menurut teori ini perilaku belajar bukan sekedar peristiwa ikatan antara stimulus dan respons melainkan lebih banyak melibatkan proses kognitif .[8]
6.      Social Learning Theory ( Teori Belajar Sosial )
Tokoh utama teori ini adalah Albert Bandura , menurutnya tingkah laku manusia bukan sekedar reflek otomatis antara stimulus melainkan akibat reaksi yang timbul dari hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif manusia itu sendiri. Dalam teori ini menekankan pada belajar sosial dan moral. Pendekatannya pada pembiasaan merespon atau conditioning dan peniruan (imitation). Conditioning mengenal adanya dua hal yaitu reward dan punishment , serta dalam imitation diharapkan guru dan orang tua memainkan peran menjadi contoh perilaku sosial dan moral[9]
D.    Macam-macam belajar
            Berbagai macam belajar terjadi, tergantung dari cara memandangnya. Belajar dilihat dari sudut tujuan,maka dikemukakan sebagai berikut :
a.         Belajar untuk mengasah pikir
b.         Belajar untuk memupuk rasa
c.         Belajar untuk memperkuat kemauan
d.         Belajar untuk menembangkan sifat social
e.         Belajar untuk mengembangkan sifat individu
f.          Belajar untuk memelihara kesehatan
g.         Belajar untuk lebih bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
h.         Belajar untuk meletih keterampilan


Belajar dilihat dari sudut cara mendapatkannya yaitu:
1.      Belajar dengan cara mengamat
2.      Belajar dengan cara berlatih
3.      Belajar dengan cara bergaul
4.      Belaar dengan cara merenungkan
5.      Belajar dengan cara mengadakan percobaan
             
Kalau dilihat dari langkahnya, dapat diuraikan sebagai berikut
1.      Menentukan tujuan belajar
2.      Menentukan luas laan yang akan dipelajari
3.      Menentukan urutan-urutan bahan yang akan dipelajari
4.      Mencari metode yang tepat
5.      Mencari alat bantu yang sesuai
6.      Mengevaluasi berhasil tidaknya belajar

E.                 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi terutama dalam kesulitan adalah sebagai berikut:
1.         Individu ang bersangkutan, disebabkan:
a.         Kondisi fisikologik: tidak sehat badan, sehingga menyebakan malas  belajar, tidak sempurna inderanya.
b.         Kodisi psikologik: tiidak ada minat, kurang jerdas, tidak ada motivasi, berbagai kelainan psikis.
c.         Kondisi social ekonomi, sehingga mengakibatkan berbagai kesibukan tertentu sehingga bersangkutan tidak mempunyai waktu untuk belajar.
2.         Pembimbing (guru), disebabkan karena:
a.         Kondisi fisiologik: tidak sehat badan, tidak sempurana inderanya.
b.         Kondisi psikologik: kurang menguasai bahan, kurang berminat kurang bersemangat, acuh dan sebagainya.
c.         Kondisi social ekonomi yang menyebabkan kesibukan-kesibukan tertentu[10].
3.         Kurikulum disebabkan karena:
a.         Program yang belum mantap.
b.         Tidak adanya pedoman belajar.
c.         Materi yang terlalu banyak dan sukar.
4.         Prasarana atau sarana:
a.         Tidak adanya kepustakaan.
b.         Tidak adanya laboratorium.
c.         Tidak ada hadware dan software yang baik.
5.         Lingkungan yang disebabkan:
a.         Alam yang panas,dingin,bising,gelap dan sebagainya.
b.         Keadaan sekitar yang ramai,sibuktak teraur dan sebagainya.[11]
Secara umum proses belajar dipengaruhi oleh factor-faktor:
1.         Factor dari dalam yaitu keadaan pribadi yang bersangkutan.
2.         Factor dari luar, yaitu pengaruh-pengaruh yang asalnya dari luar diriyang bersangkutan.
F.             Cara Belajar Efektif Efisien
Menurut Rudolf Partner metode-metode dalam belajar yaitu :[12]
1.      Metode keseluruhan kepada bagian
Mempelajari keseluruhan baru mendetail pada bagian-bagiannya. Contohnya dalam memepelajari sebuah buku harus tau dulu urutan bab dan subbabnya baru mengarah pada bab tertentu yang sesuai dengan apa yang akan kita pelajari .
2.      Metode keseluruhan lawan bagian
Metode ini digunakan untuk bahan yang bersifat nonverbal seperti mengetik dan menulis serta digunakan untuk pelajaran yang Jangkauannya tidak terlalu luas seperti menghafal syair .


3.      Metode resitasi
Merupakan metode pengulangan , metode ini dapat dilakukan bagi bahan verbal maupun nonverbal contoh mengerjakan latihan soal – soal .
4.     Jangka waktu belajar
Dari eksperimen ternyata periode belajar yang produktif[13] seperti mengetik dan mengerjakan soal hitungan adalah jangka waktu 20 – 30 menit . Sementara waktu lebih dari 30 menit digunakan untuk belajar sesuatu yang memerlukan perhatian . Namun jangka ini bisa menjadi lebih panjang ketika seseorang minat untuk mempejari sesuatu .
5.      Pembagian waktu belajar
[14]Dari berbagai percobaan , belajar secara terus menerus dalam jangka waktu lama tanpa istirahat akan tidak efisien dan efektif . Dalam hal ini hukum Josh diakui kebenarannya yaitu belajar selama 30 menit 2x sehari selama 6 hari lebih baik daripada belajar 6 jam tanpa berhenti .
6.      Membatasi kelupaan
Kelupaan bisa diatasi dengan selalu mengulang pelajaran yang telah kita pelajari .
7.      Menghafal
Metode ini praktis untuk dapat mengusai bahan – bahan yang luas dalam waktu yang singkat seperti untuk menghadapi ujian namun metode ini sebenarnya kurang baik karena akan mudah terlupakan setelah ujian selesai .
8.      Kecepatan belajar dalam hubungannya dengan ingatan
Hasil eksperimen yang pernah dilakukan tidak mempunyai cukup bukti untuk menolak atau membenarkan hal ini namun untuk bahan pelajaran yang kurang mempunyai arti metode inii dapat digunakan .
9.     Retroaktif inhibition
Retroaktif inhibition merupakan pengetahuan yang ada dalam diri kita seolah- olah merupakan unit yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga sering pula satu mendesak yang lain . Sehingga dalam hal ini untuk menghindarinya disarankan untuk tidak mempelajari berbagai mata pelajaran dalamsatu waktu sehingga diperlukan jadwal yang  pasti.[15]

 III.            KESIMPULAN

Belajar merupakan sebuah proses yang mampu merubah tingkah laku seseorang yang memerlukan sebuah proses secara terus menerus . Dalam hal ini banyak sekali faktor – faktor yang mempengaruhi proses belajar sehingga diperlukan banyak latihan dan konsentrasi . Kita juga perlu mengetahui berbagai teori – teori tentang belajar sehingga menambah wawasan kita bagaimana cara belajar yang mampu membantu kita mendapatkan hasil yang maksimal. Yang sangat diharapkan setelah kita belajar tidaklah hanya menguasai teorinya saja, tetapi bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat membuat kehidupan kita lebih baik.

 IV.            PENUTUP
           Demikian ini yang dapat kami paparkan mengenai Belajar .Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan kami dan kurangnya rujukan atau referensi .Penulis berharap pembaca budiman dapat memberikan kritik dan saran yang konstruktif kepada penulis demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca budiman. Amin..











DAFTAR PUSTAKA
Daryanto Kamus Bahasa Indonesia Moderen, Surabaya : Apolo , 1994
Dzakir, Dasar Dasar Psikologi, Jogjakarta:Pustaka Pelajar 1993
Purwanto Ngalim . Psikology Pendidikan . Bandung : Remaja Rosdakarya . 2007
Soenardji, Pengantar Psikologi, Jakarta : Erlangga, 1988
Suryabrata Sumadi . Psikology Pendidikan . Jakarta : Raja Grafindo Persada 2004
Syah Muhibbin . Psikologi Pelajar . Jakarta : Raja Grafindo Persada . 2003
Wirawan Wsarwono, Sarlito. Pengantar Psikilogi Umum, Jakarta: Bulan Bintang,    1996


[1] M. Ngalim Purwanto , Psikology Pendidikan , ( Bandung : Rosdakarya , 2007 ) , hal . 84
[2] Soenardji, Pengantar Psikologi, (Jakarta : Erlangga, 1988) hal 32
[3] Soenardji, Pengantar Psikologi, (Jakarta : Erlangga, 1988) hal 32
[4] Sarlito Wirawan Wsarwono, Pengantar Psikilogi Umum,(Jakarta: Bulan Bintang, 1996)., hal45-46.
[5] Daryanto Kamus Bahasa Indonesia Moderen,(Surabaya : Apolo , 1994)., hal 98., Instrumrntal adalah Sesuatu yang dilakukan dengan alat bisa juga disebut dengan Fasilitator.
[6] Daryanto Kamus Bahasa Indonesia Moderen.,hal 74. Fisiologi adalah :Ilmu tentang Fungsi dan kegiatan zat hidup
[7] Muhibbin Syah , Psikologi Belajar , ( Jakarta : Raja Grafindo Persada , 2003 ) , hal . 94-97

[8] Muhibbin Syah , Psikologi Belajar , ( Jakarta : Raja Grafindo Persada , 2003 ), hal . 94

[10] Dzakir,Dasar Dasar Psikologi,(Jogjakarta:Pustaka Pelajar 1993).,hal 133.
[11] Dzakir,Dasar Dasar Psikologi,(Jogjakarta:Pustaka Pelajar 1993).,hal 133.
[12] M. Ngalim Purwanto , Psikology Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya , 2007).,hal. 113 – 115.
[13] Daryanto Kamus Bahasa Indonesia Moderen,(Surabaya : Apolo , 1994).,hal 166. Produktif adalah : sesuatu yang banyak mendatangkan hasil.
[14] Daryanto Kamus Bahasa Indonesia Moderen,hal.,66 Efektif adalah :Berhasil guna , Efisien : Tepat Guna.
[15] Loc Cit.,hal 116

Tidak ada komentar:

Posting Komentar